8.15



 1. Pendahuluan[kembali]

Konfigurasi Cascade adalah suatu konfigurasi sistem kendali yang tersusun atas dua atau lebih loop kendali yang tersusun secara bertingkat. Pada blog ini akan di perlihatkan rangkaian dan cara kerjanya yang dimana ini bertujuan untuk dapat menganalisis dan mengetahui manfaat dari konfigurasi cascade.

 2. Tujuan[kembali]

  1. Mampu menganalisis dan memahami Konfigurasi Cascade.
  2. Dapat memahami pemanfaatan Konfigurasi Cascade dalam kehidupan sehari-hari.


 3. Alat dan Bahan[kembali]

Alat:
1. Alternator
    



       Alternator, biasa disebut dengan dinamo merupakan komponen pembangkit listrik pada kendaraan bermotor, termasuk mobil.

Bahan:
1. Ground




       Ground berarti sebuah titik referensi umum atau tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”.

2. Kapasitor
   





       Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.

3. Resistor





       Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. 

 4. Dasar Teori[kembali]

8.15 KONFIGURASI  CASCADE

Konfigurasi Cascade yang diperkenalkan  untuk BJT juga dapat digunakan dengan JFETS atau MOSFET, seperti yang ditunjukkan pada JFETS, Ingat bahwa output dari satu tahap muncul sebagai masukan untuk tahap berikut.

Fungsi utama tahap cascading adalah keuntungan keseluruhan yang lebih besar dicapai. 

Sistem cascade dalam suatu penguat berarti mempunyai lebih dari satu tingkat dalam konfigurasi rangkaiannya. Penguat sistem cascade menggunakan JFET bertujuan untuk mendapatkan penguatan tegangan yang lebih besar dengan impedansi masukan yang besar pula.

Av = Av1 Av2 = (-gm1 RD1 )(-gm2 RD2 ) = gm1 gm2 RD1 RD2





 5. Percobaan[kembali]

    a) Prosedur[kembali]

  1. siapkan komponen rangkaian yang diperlukan pada proteus.
  2. susunlah komponen-komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi suatu rangkaian.
  3. setelah semua komponen terangkai, maka cobalah untuk menjalankannya.

    b) Rangkaian simulasi [kembali]

Rangkaian 1


Prinsip Kerja:
Ketika Tegangan AC alternator ada, maka R2 adalah Z1 dan Zo adalah R3. Gelombang yang dihasilkan pada Z1 berbentuk gelombang dengan Vi rendah. Gelombang yang dihasilkan pada Zo berbentuk gelombang dengan Vo tinggi. 

Rangkaian 2


Prinsip Kerja:
Ketika Tegangan AC alternator ada, maka R2 adalah Z1 dan Zo adalah R4/1+gmR3. Gelombang yang dihasilkan pada Z1 berbentuk gelombang dengan Vi rendah. Gelombang yang dihasilkan pada Zo berbentuk gelombang dengan Vo tinggi tapi lebih kecil dari pada rangkaian 1. 

Rangkaian 3


Prinsip Kerja:

Ketika Tegangan AC alternator ada, maka R2 adalah Z1 dan Zo adalah Rs/1+(gmr3R4/r3+R3). Gelombang yang dihasilkan pada Z1 berbentuk gelombang dengan Vi rendah. Gelombang yang dihasilkan pada Zo berbentuk gelombang dengan Vo sama dengan Vi. 


    c) Video Simulasi [kembali]

Rangkaian 1


Rangkaian 2


Rangkaian 3


6. Download File[Kembali]
  1. Download File Rangkaian (1) klik disini
  2. Download File Rangkaian (2) klik disini
  3. Download File Rangkaian (3) klik disini

  4. Download Video  (1) klik disini
  5. Download Video (2) klik disini
  6. Download Video (3) klik disini

  7. Download Datasheet Alternator klik disini
  8. Download Datasheet Resistor klik disini
  9. Download Datasheet Transistor klik disini
  10. Download Datasheet Kapasitor klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2024