Oscilloscope dan Pengukuran Daya
MODUL 2
OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA
1. Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan dari oscilloscope
2. Dapat mengetahui bentuk gelombang Lissajous
3. Dapat mengukur daya pada rangkaian beban daya lampu seri
4. Dapat mengukur daya pada rangkaian beban daya lampu Prallel
I. OSCILLOSCOPE
Osiloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang dari sinyal
listrik. Selain dapat menunjukkan amplitudo sinyal, osiloskop dapat juga
menunjukkan distorsi dan waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik). Prinsip pengukuran frekuensi dengan metode Lissajous yaitu jika
tegangan sinus diberikan pada input X dan sinyal dengan gelombang sinus
yang lain dimasukan pada input Y, maka pada layar akan terbentuk seperti
pada gambar 2.1. Pada kedua kanal dapat diberikan sinyal tegangan yang bukan berupa
sinus. Gambar yang ditampilkan pada layar, tergantung pada bentuk sinyal
yang diberikan.
Gambar 2.1. Metoda Lissajous
Pengukuran Frekuensi
Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada input Y, sedangkan
function generator dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada
input X.
Gambar 2.2 Pengukuran Frekuensi
Frekuensi generator kemudian diubah, sehingga pada layar
ditampilkan lintasan tertutup yang jelas, frekuensi sinyal dapat ditentukan
dari bentuk lintasan ini:
fy : f x = 2:1 fy : f x = 1:2
Gambar 2.3. Perbandingan Frekuensi pada Lissajous
Cara ini hanya mudah dilakukan untuk perbandingan frekuensi yang
mudah dan bulat (1:2, 1:3, 3:4 dst).
II. Pengukuran Daya Seri dan Paralel
Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal
arus yang ditandai dengan simbol ±. Saat terminal arus dan terminal
tegangan dihubungkan ke tegangan jala-jala, maka alat ukur akan
membaca daya yang dihubungkan ke beban.
Gambar 2.4. Pengukuran Daya
Komentar
Posting Komentar