Hukum Ohm, Khircoff, Voltage, dan Current Devider, Mesh, Nodal, Thevenin




MODUL 3

Hukum Ohm, Khircof, Voltage, dan Current Devider, Mesh, Nodal, Thevenin


1. Pendahuluan[Kembali]

Pada praktikum ini akan mengenal hukum ohm, khircof, voltage, dan current devider, mesh, nodal, thevenin dengan membuat rangkaian dan dilakukan perhitungan.

1. Hukum Ohm:

Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan dan berbanding terbalik dengan hambatannya, dengan suhu konduktor yang konstan.

2. Hukum Kirchhoff:

Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff):

Jumlah aljabar arus yang masuk ke suatu titik simpul dalam rangkaian listrik sama dengan jumlah aljabar arus yang keluar dari titik simpul tersebut.

Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff):

Jumlah aljabar tegangan di sekitar loop tertutup dalam rangkaian listrik sama dengan nol.

3. Voltage (Tegangan):

Tegangan atau voltase adalah beda potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Satuannya adalah Volt (V). Tegangan mendorong arus listrik mengalir melalui konduktor.

4. Current Divider (Pembagi Arus):

Pembagi arus adalah teknik untuk menghitung arus yang mengalir melalui cabang-cabang paralel dalam rangkaian listrik. Rumus pembagi arus adalah:

5. Mesh Analysis (Analisis Mesh):

Analisis mesh adalah metode untuk menganalisis rangkaian listrik dengan menggunakan hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff). Dalam metode ini, loop tertutup (mesh) didefinisikan dalam rangkaian, dan persamaan Kirchhoff II diterapkan pada setiap loop.

6. Nodal Analysis (Analisis Nodal):

Analisis nodal adalah metode untuk menganalisis rangkaian listrik dengan menggunakan hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff). Dalam metode ini, simpul-simpul (node) didefinisikan dalam rangkaian, dan persamaan Kirchhoff I diterapkan pada setiap simpul.

7. Thevenin's Theorem (Teorema Thevenin):

Teorema Thevenin menyatakan bahwa setiap rangkaian listrik linier yang kompleks dapat dimodelkan sebagai rangkaian ekivalen yang terdiri dari sumber tegangan Thevenin dan resistor Thevenin. Sumber tegangan Thevenin adalah tegangan open-circuit rangkaian, dan resistor Thevenin adalah resistansi antara dua terminal rangkaian ketika sumber tegangan internalnya dinolkan.


2. Tujuan[Kembali]

  1. Dapat memahami prinsip Hukum Ohm.
  2. Dapat memahami prinsip Hukum Kirchoff.
  3. Dapat memahami cara kerja voltage dan current divider.
  4. Dapat membuktikan perhitungan arus dengan menggunakan Teorema Mesh.
  5. Dapat membuktikan perhitungan tegangan dengan menggunakan Analisis Nodal.
  6. Dapat menentukan tegangan ekivalen Thevenin dan resistansi Thevenin dari rangkaian DC dengan satu sumber.


3. Alat dan Bahan[Kembali]

Alat

  • Multimeter
  • Jumper
  • Module


  • Base Station

Bahan
  • Resistor

  • Potensiometer

4. Dasar Teori[Kembali]

1. Hukum Ohm

“Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar atau

hambatan besarnya sebanding dengan beda potensial atau tegangan

antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan itu bisa

dituliskan sebagai berikut yaitu I ∞ V.” Hukum Ohm dirumuskan

oleh fisikawan Jerman Georg Simon Ohm pada tahun 1827 dan

dinyatakan dalam persamaan matematis sederhana:


V = I⋅R


V = tegangan dalam volt (V),

I = arus dalam ampere (A), dan

R = resistansi dalam ohm (Ω).


Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan pada suatu komponen

dalam suatu rangkaian sebanding dengan arus yang mengalir

melaluinya, dengan resistansi sebagai faktor proporsionalitasnya.

Artinya, jika resistansi tetap, maka arus dan tegangan akan

memiliki hubungan linier. Jika resistansi meningkat, arus akan

menurun untuk mempertahankan proporsionalitas dengan

tegangan.


2. Hukum Kirchoff

Hukum I Kirchoff:

"Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan

sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu."


Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau

Kirchhoff’s Current Law (KCL).


Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati

titik percabangan a secara matematis dinyatakan

Σ Imasuk = Σ Ikeluar

yang besarnya adalah

I1 = I2 + I3.

Hukum II Kirchoff:

"Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian

tertutup adalah sama dengan nol."


Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff

atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).



Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah

Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0. Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan

bahwa jumlah penurunan beda potensial sama dengan nol artinya

tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian atau semua

energi listrik diserap dan digunakan.


3. Voltage & Current Divider

a. Rangkaian pembagi tegangan

Rangkaian pembagi tegangan adalah suatu rangkaian listrik yang

dirancang untuk membagi tegangan input menjadi tegangan yang

lebih kecil pada beberapa resistor yang terhubung secara seri atau

paralel. Prinsip kerja dari rangkaian pembagi tegangan dapat

dijelaskan dengan menggunakan hukum Ohm dan aturan

pembagian tegangan Kirchhoff.


Prinsip Kerja Rangkaian Pembagi Tegangan:

• Resistansi Total (Rtotal): Rangkaian pembagi tegangan

terdiri dari dua atau lebih resistor yang terhubung.


Resistansi total dari rangkaian dapat dihitung dengan

menggabungkan resistansi-resistansi tersebut sesuai dengan

koneksi (seri atau paralel).


• Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus dalam

rangkaian sebanding dengan tegangan dan invers sebanding

dengan resistansi. Dalam rangkaian pembagi tegangan,

hukum Ohm digunakan untuk menghitung arus pada

rangkaian.


I = Vin/Rtotal


• Aturan Pembagian Tegangan Kirchhoff: Aturan ini menyatakan

bahwa dalam suatu simpul (node) dalam suatu rangkaian listrik,

jumlah aliran arus menuju simpul tersebut sama dengan jumlah arus

yang meninggalkan simpul tersebut. Dalam rangkaian pembagi

tegangan, aturan ini diterapkan untuk simpul pada kedua ujung

resistor pembagi.


Vin = V1 + V2 + ... + Vn


Dimana V1, V2, ..., Vn adalah tegangan pada masing-

masing resistor.


• Tegangan Keluaran (Vout): Tegangan keluaran pada titik tertentu

diambil dari resistor tertentu dalam rangkaian. Tegangan pada

setiap resistor dihitung dengan menggunakan aturan pembagian

tegangan Kirchhoff.


Vout = Vin x (Rtarget/Rtotal)


Dimana Rtarget adalah resistansi resistor yang terhubung

pada titik keluaran.


b. Rangkaian pembagi arus

Rangkaian pembagi arus menggunakan sifat rangkaian

paralel, yaitu jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus

yang keluar dari titik percabangan. Rangkaian pembagi arus

membagi arus total yang masuk ke dalam cabang-cabang


rangkaian sesuai dengan perbandingan hambatan pada masing-

masing cabang. Rumus untuk menghitung arus pada cabang ke-n adalah:


In = I × R~n/Rtotal


Dimana In adalah arus pada cabang ke-n, I adalah arus total yang

masuk, Rtotal adalah hambatan pengganti rangkaian paralel, dan

R~n adalah hambatan pada cabang selain cabang ke-n.


4. Teorema Mesh

Metode arus Mesh merupakan prosedur langsung untuk

menentukan arus pada setiap resistor dengan menggunakan

persamaan simultan. Langkah pertamanya adalah membuat loop

tertutup (disebut juga mesh) pada rangkaian. Loop tersebut tidak

harus memiliki sumber tegangan, tetapi setiap sumber tegangan

yang ada harus dimasukkan ke dalam loop. Loop haruslah meliputi

seluruh resistor dan sumber tegangan. Dengan arus Mesh, dapat

ditulis persamaan Kirchoff’s Voltage Law untuk setiap loop.


5. Nodal

Analisis node adalah metode untuk menganalisis rangkaian

listrik dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff (KCL), yaitu

jumlah arus yang masuk dan keluar dari suatu titik percabangan

sama dengan nol. Analisis node membutuhkan penentuan simpul

referensi (ground), yang merupakan titik acuan untuk mengukur

tegangan node di rangkaian. Tegangan node adalah perbedaan

potensial antara suatu simpul dengan simpul referensi.


Analisis node menghasilkan persamaan tegangan node independen

sebanyak n-1, di mana n adalah jumlah simpul termasuk simpul

referensi. Persamaan-persamaan ini dapat diselesaikan dengan

metode eliminasi, substitusi, atau matriks untuk mendapatkan nilai

tegangan node di setiap simpul.

Teorema Thevenin merupakan salah satu metode

penyelesaian rangkaian listrik kompleks menjadi rangkaian

sederhana yang terdiri atas tegangan thevenin dan hambatan

thevenin yang terhubung secara seri. Beberapa aturan dalam

menetapkan Vth dan Rth, yaitu:

1. Vth adalah tegangan yang terlihat melintasi terminal beban.

Dimana pada rangkaian asli, beban resistansinya dilepas (open

circuit). Jika dilakukan pengukuran, maka diletakkan

multimeter pada titik open circuit tersebut.

2. Rth adalah resistansi yang terlihat dari terminal pada saat beban

dilepas (open circuit) dan sumber tegangan yang dihubung

singkat (short circuit).


6. Teorema Thevenin

Teorema Thevenin merupakan salah satu metode

penyelesaian rangkaian listrik kompleks menjadi rangkaian

sederhana yang terdiri atas tegangan thevenin dan hambatan

thevenin yang terhubung secara seri. Beberapa aturan dalam

menetapkan Vth dan Rth, yaitu:

1. Vth adalah tegangan yang terlihat melintasi terminal beban.

Dimana pada rangkaian asli, beban resistansinya dilepas (open

circuit). Jika dilakukan pengukuran, maka diletakkan

multimeter pada titik open circuit tersebut.

2. Rth adalah resistansi yang terlihat dari terminal pada saat beban

dilepas (open circuit) dan sumber tegangan yang dihubung

singkat (short circuit).


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2024